Ahmad Dhani Harus Dihukum Berat


Dari media massa hari ini kita tahu:

Keluarga para korban kecelakaan maut Abdul Qodir Jaelani (AQJ), anak Ahmad Dhani, konon telah menerima dengan ikhlas kepergian anggota keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan itu. Mereka konon bahkan telah memaafkan AQJ dan turut mendoakan kesembuhannya. Pemaafan dan doa bagi pihak yang telah menimbulkan kerugian dan duka cita bagi diri dan keluarga adalah kebesaran jiwa yang patut kita hargai. Niat Ahmad Dhani sebagai ayah AQJ untuk menanggung biaya pendidikan anak-anak korban “hingga selesai” juga patut kita hargai sebagai bentuk pertanggungjawaban yang layak. Namun, saya berpendapat, tidak sepantasnya kasus ini berhenti sampai di sana.

Kecelakaan itu, saya kira, terjadi karena kelalaian — dalam hal ini kelalaian Ahmad Dhani sebagai ayah yang membelikan mobil dan membiarkan anaknya yang masih di bawah umur untuk mengemudi. Oleh karena itu, dialah akhirnya yang bisa dianggap paling bertanggung jawab atas kejadian yang memakan korban hingga tujuh orang itu. Ahmad Dhani harus menerima konsekuensi hukum atas kelalaian itu. Dia harus dihukum berat karena secara tidak langsung telah menjadi penyebab terbunuhnya orang lain.

Hukuman itu perlu agar menimbulkan efek jera; agar orangtua-orangtua lain tidak menganggap ringan perbuatan melanggar hukum memberikan kendaraan bermotor dan membiarkan anak-anak mereka yang masih di bawah umur berkendara atau mengemudi di jalan raya — sebuah praktik yang sekarang tampaknya semakin umum dan dianggap biasa saja, padahal, kita tahu, risiko praktik semacam itu sangat serius karena bisa mengancam keselamatan anak sendiri maupun para pemakai jalan lain pada umumnya.

Terus terang, saya sangat tidak bersimpati kepada Ahmad Dhani yang tampaknya dengan sengaja memanfaatkan ketenarannya untuk mengorganisir kampanye media untuk mendapatkan simpati bagi diri dan anaknya dalam kasus ini. Saya juga tidak bersimpati kepada para selebriti yang — mungkin dengan niat baik — menjenguk AQJ di rumah sakit dan membiarkan diri diliput dan diwawancara oleh media massa, sehingga menimbulkan kesan bahwa AQJ-lah yang menjadi korban dengan meminggirkan korban yang sesungguhnya, yaitu orang-orang yang terbunuh akibat perbuatannya dan penderitaan yang harus ditanggung oleh keluarga mereka akibat hal itu. Selain itu saya juga sangat menyayangkan sikap media massa yang tidak kritis dan membiarkan diri menjadi ajang kampanye simpati itu demi peringkat (rating) acara-acara mereka sendiri.

Ahmad Dhani kebetulan seorang selebriti yang tenar, sehingga kampanye media untuk mendapatkan simpati semacam itu dapat dengan mudah dilakukannya, bahkan dengan gratis. Dia juga cukup kaya untuk membuat komitmen bahwa dia akan bertanggung jawab menanggung biaya pendidikan anak-anak korban. Bagaimana kalau peristiwa serupa terjadi pada orangtua yang tidak setenar dan semampu dia? Bagaimana nasib korban-korbannya?

Hukum harus ditegakkan. Ketenaran, kekayaan, dan simpati publik tidak sepantasnya membuat seseorang bisa terhindar dari tanggung jawab dan jerat hukum.

3 pemikiran pada “Ahmad Dhani Harus Dihukum Berat

  1. Inilah yang kurang dalam penegakkan hukum kita mas. IMHO kasus2 tabrak sebelum2nya juga sama saja kan. Yang punya uang dapat menyelesaikan secara damai dan akhirnya tak dilanjutkan lagi. Anak menteri salah satu contohnya kan.
    Mengenai AD sebagai ayah membelikan mobil, saya dah bisa nebak bahwa dia akan membela dengan menyediakan supir untuk mereka.

  2. terlalu dini, memberikan hadiah mobil kepada anak yg masih di bawah umur. siapa yg menjamin bahwa anak tsb tidak akan mengemudikan mobil tsb? apalagi kedua orangtuanya telah berpisah.

Tinggalkan Balasan ke Yudhi Hendro Batalkan balasan